Terancam Gagal Bayar, Utang Amerika Serikat Tembus Rp 463.000 Triliun

Amerika Serikat kembali terancam kandas membayarkan utangnya atau default jika kongres tidak segera menaikkan plafon utang pemerintah AS. Utang negara ekonomi teragam dunia ini terus meningkat dan telah mencapai US$ 31,5 triliun atau setara Rp 463.000 triliun mengacu kurs Rp 14.700 per dolar AS.
Utang Amerika Serikat terus meningkat. Berdasarkan laporan The New York Times, pemerintah AS bahkan telah menambah utang mencapai US$ 19 triliun sahaja ekstra dalam 10 tahun terakhir, Kenaikan utang ini merupakan hasil pada kenaikan biaya menjumpai pembayaran bunga, perawatan kesehatan veteran, tunjangan pensiunan, beserta militer.
Risiko kegagalan AS membayar utang muncul dalam tengah pertikaian antara DPR yang dipimpin Partai Republik selanjutnya pemerintahan Biden yang meminta kenaikan plafon utang. Tanpa tindakan DPR kepada menaikkan plafon utang, banyak yang memperkirakan AS kemungkinan akan gagal membayar utang dalam pertengahan Juni atau akhir Juli.
Berapa adi seakuratnya utang AS?Amerika saat ini merupakan negara bersama utang teradi dempet dunia. Pada pertengahan Februari, total utang Amerika berdasarkan data Departemen Keuangan AS telah mencapai US$ 31,5 triliun atau setara Rp 463.000 triliun jika dirupiahkan bersama kurs Rp 14.700 per dolar AS.
Departemen Keuangan AS menegaskan bahwa ini bukanlah utang yang dihasilkan mutakhir-mutakhir ini, tetapi total pinjaman terutang oleh Pemerintah Federal AS yang terakumulasi seberjarak sejarah bangsa. Pemerintah selintas memiliki sebagian utang di neraca. Utang AS ini sudah yang timbul bahkan sejak Perang Revolusi Amerika merupakan seagung $75 juta. Ini terutama berasa; atas penanam_aktiva domestik dengan Pemerintah Perancis akan bahan perang.
Seiring bertambahnya utang, begitu pula pembayaran bunga atas utang itu: Pada Januari 2023, biayanya nan mesti dibayarkan AS atas pinjamannya mencapai US$261 miliar atau 14% akan total pengeluaran federal.
Namun, ketimbang melihat utang AS secara nominal, hebat analis akan lebih senang membandingkan utang AS lewat produk domestik brutonya. Total utang terhadap PDB adalah metrik akan berguna untuk menganalisis utang dalam jangka era akan lama, karena menempatkan utang dalam istilah relatif lewat membandingkannya terhadap ukuran ekonomi nasional.
Namu bahkan demi standar itu, utang AS menjadi cukup bongsor. Data dari Fed St. Louis menunjukkan rasio utang terhadap PDB Amerika merupakan sekitar 120%, sebagian berkat pengeluaran adapun didorong oleh Covid-19 atas tahun 2020. Rasio tersebut biasanya melonjak atas akhir perang Amerika.
Utang terhadap PDB AS mencapai 113% tepat setelah Perang Dunia II. Titik tependek utang AS hadapan era terkini ialah sekitar 30% hadapan tahun 1981. Angka itu terus meningkat sejak saat itu.
Utang Amerika telah meningkat secara gede-gedean sejak awal abad ke-21. "Ini karena politisi dari kedua belah pihak telah membiasakan badan meminjam uang akan membiayai perang, pemotongan pajak, memperluas pengeluaran federal, merawat baby boomer, menyertai tindakan darurat akan membantu negara berdiam dua tahun." resesi yang meledoyann," kata Jim Tankersley dekat The New York Times.
Lonjakan utang terbesar terjadi sewaktu sepanjang. Resesi Hebat tahun 2008, beserta pandemi tahun 2020. Namun, utang terbilang diperkirakan akan membengkak beserta bergas, karena jumlah pensiunan bertambah.
Ada kekhawatiran bipartisan tentang meningkatnya utang. Senator Republik Roger Marshall dari Kansas, anggota Komite Anggaran Senat, mengatakan kepada The Washington Post bahwa utang adalah makeliru nomor satu bahwa dihadapi negara ini." Senator Mark Kelly, seorang Demokrat dari Arizona, mengatakan hendak ada konsekuensi kepada utang terkandung.
Namun tidak jelas apakah ada jalan mudah untuk melakukan pemotongan atau meningkatkan pendapatan. Seperti yang ditunjukkan oleh Catherine Rampell ketimbang Post, Partai Republik telah berjanji untuk menyeimbangkan anggaran dalam dekade berikutnya, tetapi telah mengesampingkan pemotongan untuk pertahanan, jaminan sosial, atau medicare, mereka pula menentang kenaikan pajak.
Maluput utang selurusnya bisa menjadi lebih buruk jika permainan taruhan tinggi harga antara Demokrat selanjutnya Republik berakhir bersama kerusakan Amerika membayar utang atau default, bahkan untuk beberapa. Itu karena pemerintah federal dapat meminjam bersama suku bunga yang relatif rendah sebagian agung karena bandar percaya bahwa uang mereka aman di pemerintah AS.
"Jika pemerintah federal tidak terkabul bayar, investor global mungkin mulai mencari alternatif untuk rreasuries bak aset yang aman," kata Arvind Krishnamurthy dan Hanno Lustig untuk Barron's.