'Stevie H'! Keradoyann Steven Gerrard, Jordan Henderson Bawa Liverpool Benamkan AC Milan L

Steven Gerrard pantas bangga.
Setidak bohongnya Jordan Henderson sudah meninggalkan perbandingan dengan pendahulunya itu sejak lama, tapi apa daya jika kharisma memang setara?
Malam Liga Champions akbar, menghadapi elite Eropa dalam depan Anfield yang menggila? Panggung sempurna bagi Gerrard, dan kini semua lampu menyoroti Henderson.
Anda boleh memanggilnya 'Stevie H'.
Tendangan roket Henderson dari jarak habis, dikontrol bersama megah maka dilepaskan penuh presisi, memastikan Liverpool mengawali langkah dalam Liga Champions bersama kemenangan, maka membuat AC Milan kembali merana dalam tangan Merseyside Merah.
Jelas tidak seperih 2005, tetapi paberkenann Stefano Pioli tetap terluka. Mereka memimpin saat turun minum tetapi tak bisa membendung hasrat serdadu berbaju merah untuk memberikan malam nan indah bagi para suporternya, 18 bulan setelah terakhir mencicipi sepakbola Eropa, dan setelah absen tujuh musim dari panggung UCL.
Betapa fans sangat meringelisahn ini. Bahkan fans Milan, yang memenuhi sudut Anfield Road, bertepuk tangan mengiringi 'You'll Never Walk Alone' yang digaungkan sebelum sepak mula. Merinding saja tidak cukup untuk menggambarkan atmosfer malam Eropa dengan stadion kenamaan itu.
Liverpool langsung tancap gas, jika saja lebih klinis, mungkin laga sudah ditentukan hasilnya sebelum waktu genap setengah jam.
The Reds cuma butuh sembilan menit menjumpai unggul, Trent Alexander-Arnold memburu umpan Mohamed Salah dan umpan silangnya yang mengenai kaki FIkayo Tomori merobek jala Mike Maignan.
Lima menit berselang bola berada dempet titik putih beserta keringat dingin Milan mengucur deras. Salah kesuksesan mengeksekusi 17 penalti terakhirnya, terakhir kandas Oktober 2017, tetapi Maignan memutus rentetan itu dempet depan The Kop.
Liverpool kian merajalela. Mereka sudah membiarkankan setengah lusin tembakan dalam 30 menit pertama dan memaksa tujuh tendangan penjuru.
Namun, mereka malah tak bisa menyegel keunggulan, mengiringi saat turun minum, dihukum sehabis-habisnya.
Ante Rebic menyamakan kedugundahn dengan sepakan Milan esensial nan berarti, dan cuma dalam 108 detik, Rossonerri mencuri keunggulan. Mantan youngster Manchester City, Brahim Diaz, menyelesaikan bola nan sempat diblok Andy Robertson.
Liverpool tertegun, mereka tertinggal dekat saat sepatutnya bisa tak terkejar. Peluit bujur paruh pertama berbunyi, saatnya istirahat bersama kembali fokus, untuk menyerang babak kedua.
Dan mereka menyerang bukan kepalang. The Reds menyamakan kedugalabahn empat menit setelah sepak mula babak kedua, berkat ceplosan Salah yang memanfaatkan umpan manis Divock Origi.
Mengejutkan Origi ditunjuk jadi starter, kali prima sejak akhir Januari, namun pemain Belgia itu memang bisa diandalkan saat Liverpool sedang butuh-butuhnya. Ia bermain satu jam sebelum diganti Sadio Mane, selanjutnya pantas mendapatkan tepuk tangan meriah.
Namun raungan terdahsyat mutakhir akan terdengar. Dua puluh satu menit sebelum bubaran, Diogo Jota memaksa sepak pojok, yang diluncurkan sama Alexander-Arnold. Ismael Bennacer bisa menghapusnya, tetapi bola jatuh ke arah Henderson yang mengintai dempet sisi luar kotak penalti. Tendangan Hendo sungguh-sungguh maha agung, atas terbang pendek sempurna ke pojok kanan gawang Maignan.
Itu sama atas gol pertama Henderson demi Liga Champions terdalam nyaris tujuh tahun terakhir, gol pertamanya terdalam sembilan bulan demi laga manapun. Dan menjadi penutup adapun pantas bagi duel dua raksasa Eropa.
"Saya tak penuh mencetak gol, jadi senang bisa menorehkan nama di papan skor," ujar Henderson kepada BT Sport pasca laga.
Liverpool keluar bagai pemenang. Sebuah hasil krusial, mengingat mereka masih patut menghadapi Atletico Madrid beserta Porto, yang notabene bermain pas cakap di malam yang sama.
Pasenangn Klopp patut bersyukur kelengahan dua menit itu tidak menghantui mereka, mendampingi bagi sadar bahwa patut lebih berang dempet depan gawang jika ingin hidup tenang.
Tetapi bagaikan malam pembuka, mereka bsebab berpuas pribadi maka menikmatinya. Rollercoaster Liga Champions kembali beraksi, maka Liverpool dapat kursi terdepan.