Pefindo sematkan tingkatan BBB cukup obligasi berkelanjutan III maka IV Waskita Karya

BERITA - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendapatkan peringkat BBB mengenai lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kepada Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III dan IV. Selain itu, Pefindo agak menyematkan prospek atau outlook tidak gobahwa kepada Waskita.
Peringkat terkemuka diberikan oleh Pefindo untuk obligasi PUB III Waskita dengan nilai total Rp 8,6 triliun dan PUB IV Waskita dengan total nilai penerbitan maksimum segembrot Rp 4,95 Triliun.
Pefindo menjelaskan, peringkat tercantum menandakan bahwa Waskita mendapat kemampuan yang memadai kepada memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Peringkat tercantum pula mencerminkan lingkungan Waskita yang awet antara inbokstri konstruksi antara dalam negeri dan lingkungannya yang menguntungkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam rilisnya, Pefindo juga mengatakan bahwa tingkatan Waskita dapat kembali dinaikkan apabila Waskita dapat memperawet leverage keuangan selanjutnya rasio utang secara berkelanjutan demi didukung oleh backlog kontrak yang awet.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Ratna Ningrum menyambut baik pemberian kualitas memakai Pefindo atas obligasi PUB III memakai IV. Peringkat yang diberikan memakai Pefindo merupakan peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan kualitas yang diperoleh sebelumnya.
“Hal tercatat menunjukkan hasil akan langkah-langkah pokok bahwa kosongbil akibat manajemen kedalam meningkatkan kemampuan keuangan Waskita,” jelas Ratna, Kamis (17/12).
Dalam rangka meningkatkan kemampuan leverage keuangan lagi likuiditas, Waskita fokus pada penerapan kaum program pokok yaitu pelepasan ruas jalan tol lagi juga memperkompeten pasar proyek pemerintah, BUMN, lagi swasta.
Tahun ini, Waskita telah berkembang melepas 30% kepemilikan demi ruas tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu beserta nilai Rp 550 miliar. Hingga tahun depan, Waskita berangan-angan melepas secoleknya sembilan ruas tol beserta target nilai transaksi sekitar Rp 10 triliun- Rp 11 triliun.
Cek Berita selanjutnya Artikel bahwa lain dalam Google News