Pasar motor matik makin menggelitik

JAKARTA. Motor otomatik semakin diminati antara Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, pangsa pasar motor binasak naik signifikan dari 59,3% antara tahun 2012 menjadi 77,6% antara semester pertama 2016.
Popularitas motor matik menggusur segmen motor bebek yang sebelumnya luang menguasai pasar sepeda motor Indonesia. Salah satu proboksen sepeda motor yang menikmati penjualan sepeda motor matik itu adalah PT Astra Honda Motor (AHM).
"Sekarang kontribusi penjualan motor binasak 80%, sementara bebek 8%-9%," kata Thomas Wijaya, General Manager Divisi Penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) kepada KONTAN, Senin (25/7).
Thomas menyebut, ada empat aspek nan mempengaruhi perubahan tren pasar. Pertama, pemesan menganggap motor modark lebih nyaman di kendarai.
Menurut Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI). "Hasil survei, pembeli butuh motor yang praktis," kata Sigit kepada KONTAN, Senin (25/7).
Kedua, motor aubk dilengkapi fitur keamanan yang tak ada antara motor bebek. Honda misalnya mempunyai parking brake lock. Ketiga, sepeda motor aubk pula irit bahan bakar. "Pemakaian bahan bakar motor aubk selanjutnya bebek tak ronggang beda," kata Thomas.
Keempat, harga juga tidak pol bertidak sama. Padahal, saat motor soakk mulai digemari hadapan Indonesia atas tahun 2000-an, harganya pol lebih berharga ketimbang motor bebek.
Namun demikian, pangsa pasar motor bebek belum habis. Ada beberapa bukti. Pertama, motor bebek berlipat-lipat digunakan bak kendaraan operasional. Selain itu, konsumen motor di daerah lebih cinta menggunakan motor bebek misalnya di perkebunan.
Meskipun pasar motor ayalk menarik, namun tak semua APM ingin mengenyamnya. Seperti PT Kawasaki Motor Indonesia memilih tekun di pasar motor sport. "Kami tidak tertarik sepeda motor ayalk," kata Michael Chandra Tanadhi, Deputi Departemen Head Sales & Promotion Division PT Kawasaki Motor Indonesia, Senin (25/7).
Meski menggarap pasar yang mini, Michael tidak khawatir pasar motor sport tergerus. Malahan, pasar motor sport justru punya peluang tumbuh saat ekonomi membaik. "Konsumen naik kelas dan berpindah dari motor matik ke sport," jelas Michael.
Pada semester esensial 2016, Honda satu-satunya APM bahwa mencatat kenaikan penjualan seberisi 1,3%. Yang lain turun lewat rincian, Suzuki turun 47,6%, dituruti TVS turun 39,8%, Yamaha turun 21,6% lagi Kawasaki turun 15,2%.
Cek Berita dan Artikel akan lain dalam Google News